Jumat, 06 Februari 2015

MALAM MINGGU (ABU-ABU)



CHAPTER 3

 Malam minggu yang tak secerah minggu kemarin.

Dan malam minggu kali ini merupakan malam yang konyol. Sedikit kita bayangkan banyak anak mudah diluar sana yang sibuk nga-date dengan pacarnya. Yang jomblo ikut nimbrung di Parkiran biar dibilang lagi nunggu si do’i. Eehhh....padahal lagi nyari pasangan.

Sementara aku, sibuk ngurus tugas kampus yang sedemikian banyaknya menumpuk. Pasti kalian berpikir aku jomblo ?....itu SALAH. Masa’ cewek semanis aku ga’ punya pacar, MUSTAHIL....kan??? hehehe.....

Walaupun aku kuliah di kampus yang berlatar belakang ISLAMIC EDUCATION,,tapi aku kayak kalian loh masih merasakan warna – warni cinta, except, cewek yang abnormal yang ga’ suka cowok!

 Yahhh...sebetulnya aku lebih suka aja malam minggu di rumah ketimbang diluar sana,,!! Entah, aku pingin menghabiskan malam minggu dengan sastra. Sastra ibarat snack pengganjal perutku disaat aku lapar. Tapi dengan berjalannya waktu, aku mulai melupakannya.

Kini keseharianku mulai di sibukkan dengan RPP dan Silabus. Sastraku terbelenggu dalam ruang yang tak bercahaya. Aku berharap dia akan membangkitkanku kembali. Dan meneruskan imajinasi – imajinasi yang selalu terhenti di tengah kesibukanku.

~~~***~~~

 

Seperti halnya kalian yang selalu sibuk dengan aneka tugas kuliah. Aku juga suka menyibukkan diri, dari sibuk ng-gosip sampai sibuk memikirkan sesuatu yang tak pernah dijamah manusia. Bagaimana bisa menjadi seorang penulis, kalo dikit – dikit nulis,, macet alias terhenti. Apalagi kalo pacar sms nanyain “lg ngapain??”. Maka kesibukanku bertambah yaitu sibuk smsan sampe ibu jariku kribo, matapun mulai perih akibat radiasi HP...ini baru namanya syndrom kasmaran. Maklum anak seumuran jagung yang baru merasakan jatuh cinta. Sastrapun mulai ku abaikan.

Sesungguhnya untuk menjadi seorang penulis itu sangat mudah, asal kita punya kemauan, dan yang paling penting adalah kamu punya keahlian dalam bidang bahasa. Ntar gaya bahasanya ribet. Tapi, sejak kehadiran orang ketiga dalam hidupku, eittss,, jangan salah paham dulu,,,orang ketiga bukan berarti selingkuhan, orang ketiga yang ku maksud adalah orang yang berarti buat hidupku setelah mamaku. Maka aku mulai jarang nulis, baca novel, jarang mandi dan yang paling jarang aku lakukan yaitu jarang MAKAN sampe suatu ketika aku di diagnosa dokter mendapat penyakit magh. :(